Literasi disekolah Sebuah Keniscayaan
Selasa,
25 Februari 2020
~ Oleh Admin Muda ~ Dilihat 474 Kali
Literasi Di Sekolah Sebuah Keniscayaan
By Ardiant si blekethir
Di era revolusi 4.0 dimana keterbukaan informasi tanpa batas menuntut kita memilik kecakapan literasi. Generasi jaman now dituntut untuk tidak buta informasi dan miskin literasi termasuk guru dan siswa sebagai warga sekolah. Guru sebagai agent of change atau agen perubahan harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi. Siswa sebagai pelaku zaman dan penerus peradaban harus bisa beradaptasi dengani perkembangan dan perubahan yang terjadi.
Saat ini kegiatan disekolah terasa belum optimal untuk mengembangkan budaya literasi disekolah kususnya dikalangan guru dan siswa. Diantara factor penyebabnya adalah minimnya pengetahuan warga sekolah terhadap pentingnya literasi bagi mereka dan minimnya penggunaan buku-buku di perpustakaan selain buku teks pelajaran. Kegiatan membaca disekolah sebatas buku pelajaran itupun saat mengerjakan tugas yang diberikan atau ketika guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk mengimplementasikan kegiatan literasi disekolah meliputi persiapan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta tindak lanjut. Diawali dari persiapan yang merupakan penyediaan material, personal anggaran, rencana kegiatan. Kemudian pelaksanaan merupakan operasionalisasi dari semua yang sudah dipersiapkan. Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut merupakan proses menilai efektifitas kegiatan literasi disekolah.
Geliat literasi disekolah dapat di lakukan dengan memberikan stimulus berupa kegiatan rutin, berkala maupun insidental. Majelis Dikdasmen PCM Ajibarang telah memulai dengan menyelenggarakan kegiatan “ Workshop Jurnalistik dan pengelolaan media social “. Tindak lanjut kegiatan tersebut bisa memunculkan aktifitas literasi yang berkesinambungan menjadi kebiasaan bahkan menjadi budaya literasi disekolah.
Salam Literasi.