PROFESI DAN KOMPETENSI
Jum'at,
20 September 2019
~ Oleh Admin Muda ~ Dilihat 408 Kali
Jangan memandang tinggi rendahnya suatu profesi dengan besarnya uang yang dihasilkan. Jikalah demikian maka pelacur bisa lebih hebat dari arsitektur, bandar judi lebih kaya dari polisi, koruptor jelas lebih besar pendapatanya dibanding kontraktor. Bangga dan bersyukurlah dengan profesi yang sedang dijalani. Inilah jalan rizqi yang Allah tunjukan pada kita untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akherat.
Bekerja di amal usaha milik Muhammadiyah tidak semata-mata mencari mangisyah tetapi bernuansa ibadah. Niat amal sholeh dan ikhlas menjadi motivasi utama. Ikhlas bukan berarti gratis tidak dibayar akan tetapi layaknya seorang pekerja maka kita berhak mendapatkan upah. Ikhlas juga bukan berarti seenak sendiri. Ikhlas itu bekerja sebaik mungkin berdasarkan fungsi dan kompetensi. Jangan terlalu mengharap kompensasi maupun apresiasi karena kompensasi terbesar adalah ridlo ilahi. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada didalam hatimu jika kamu orang yang sholeh ( QS Al Isra : 22 ).
Tidak ada profesi yang hina semua profesi yang tidak melanggar syariat adalah mulia. Semua tidak lain karena melaksanakan amanah menghidupi keluarga dan menjaga martabat agar tidak meminta-minta selain padaNya. Allah telah memberi kecukupan dan kekayaan pada umatnya. Allah tidak pernah menciptakan kemiskinan, karena kemiskinan sebenarnya hanya muncul pada pola pikir kita.
Rosulullah adalah seorang guru, kepala negara, pedagang, panglima perang. Semua dijalani dengan prestasi yang luar biasa krena keikhlasanya. Guru adalah profesi mulia, tanpa membedakan status PNS, honorer, wiyata bakti atau yang lainya. Sebaik-baik manusia diantara kamu adalah yang mau belajar lalu mengajarkanya. Dalam Bahasa keren guru adalah agen of change dengan tugas transfer of knowledge.
Guru adalah profesi yang sudah ada sejak zaman dulu kala.
Guru adalah profesi yang mulia
Aku bangga jadi guru