LKS CAD dan CNC Upaya Antisipasi Revolusi Industri 4.0
Rabu,
02 Maret 2022
~ Oleh Admin Muda ~ Dilihat 450 Kali
MKKS Teknik Pemesinan Kabupaten Banyumas menggelar Lomba Kompetensi Siswa untuk Computer Aided Design (CAD) dan Computer Numerical Control (CNC) Turning. Penyelenggaraan LKS Teknik Pemesinan kusus CAD dan CNC Turning ini bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang. Penunjukan SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang ini selain karena sebagai Sekolah Pusat Keunggulan juga karena fasilitas bengkel Teknik Permesinan dan peralatan dimiliki sudah memenuhi standar Industri sehingga layak sebagai tempat penyelenggaraan lomba.
Kegiatan LKS berlangsung dua hari yaitu Selasa, 1 Maret untuk Computer Aided Design (CAD) dan Rabu, 2 Maret 2022 Computer Numerical Control (CNC) Turning.Para siswa SMK Kabupaten Banyumas berupaya keras unjuk kompetensi dalam Lomba Kompetensi LKS CAD dan CNC Turning membawa nama besar SMK masing-masing. Hari pertama Selasa 1 Maret pelaksanaan LKS Computer Aided Design (CAD) yang dikuti oleh 5 SMK Teknik Permesinan. “Tujuan penyelenggaraan LKS CAD ini adalah untuk meningkatkan kualitas kompetensi pembelajaran CAD,” ujar Budi Krisnandi,M.Pd. Kepala SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang.
Hari kedua yaitu Rabu 2 Maret adalah penyelenggaraan LKS CNC Turning. Rendi Dwi Utomo SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang meraih peringkat ke 3 untuk Computer Numerical Control (CNC). Menurut Sukirman, M.Pd. Ketua Program Study Teknik Permesinan SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang selaku ketua penyelenggara,” Lomba CNC bertujuan mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian kompetensi bidang pemrograman dan pengoperasian Computer Numerical Control (CNC). Ke depan, siswa diharapkan semakin mahir mengoperasikan mesin bersistem komputerisasi karena nantinya akan banyak ditemui di dunia kerja.”
MKKS terus berupaya mengembangkan kompetensi siswa SMK lewat berbagai lini. Hal ini dilakukan mengingat tantangan siswa SMK semakin berat karena adanya perubahan dunia kerja yang dipengaruhi Revolusi Industri 4.0. Melalui gelaran LKS SMK ini, MKKS berupaya mendidik putra bangsa khususnya pendidikan vokasi, karena bangsa Indonesia membutuhkan tenaga kejuruan yang mampu mengoperasikan alat-alat dengan sistem komputerisasi,